LOMBA BEST PRACTICE SMANTAN TAHUN 2024

  https://acopen.umsida.ac.id/index.php/acopen/article/view/2337/809?download=pdf


METODE AKROSTIK UNTUK MELEJITKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS PUISI

A.        Pengantar

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmad dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun best practice yang berjudul “METODE AKROSTIK UNTUK MELEJITKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS PUISI kelas XII di SMAN 1 Tanjung”

dengan baik. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 1 Tanjung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan pengamatan dan penulisan best practice ini. Tak lupa ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada peserta didik kelas XII yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penulis menyadari bahwa best practice ini tak luput dari kesalahan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menjadikan best practice ini lebik baik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.

B.  Masalah

a. Latar Belakang Masalah

                Keterampilan menulis adalah sebuah keterampilan yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dibanding keterampilan menyimak, membaca dan keterampilan berbicara. Keterampilan menulis adalah sebuah keterampilan yang harus diajarkan dan dikuasai oleh peserta didik di tingkat SMA (Sekolah Menengah Tingkat Atas). Melalui keterampilan ini peserta didik dapat menuangkan ide, pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis.

                Penuangan ide, pikiran, dan perasaan ini dimaksudkan agar peserta didik mampu dan terbiasa untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya. Peserta didik bisa menuangkan pikirannya melalui menulis kreatif.

                Manfaat dari menulis kreatif ini banyak manfaatnya yang akan dirasakan oleh peserta didik maka seharusnya peserta didik menulis menjadi kegiatan yang bisa dinikmati oleh peserta didik. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa menulis masih menjadi kegiatan yang sulit bagi peserta didik. Tidak banyak ditemukan peserta didik di SMA memiliki kemampuan menulis yang andal, khususnya kemampuan dalam menulis puisi.

Menulis puisi dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengapresiasi karya sastra. Hal ini berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Kenyataan di lapangan menunjukkan banyak peserta didik yang belum mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara maksimal.

Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di SMAN 1 Tanjung di kelas XII dalam kompetensi dasar menulis puisi, penulis menemukan bahwa puisi hasil karya peserta didik kurang bagus. Kelemahan peserta didik sangat variatif seperti puisi masih terkesan monoton dan terlalu singkat. Berdasarkan penelitian menurut Herlina, dkk. yang menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam menuis puisi disebabkan karena adanya peserta didik kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan, kurang mampu dalam menguasai bahasa dan kosakata dalam bentuk tulisan, kurang minat dalam pembelajaran menulis puisi serta yang paling utama adalah peserta didik kesulitan dalam memulai menulis.   (Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam Menulis Puisi Ina Fitria, inafitria086@gmail.com, (0) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia Machful Indra )Kurniawan, machful.indra.kurniawan@umsida.ac.id, (1) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia).

                Kesulitan untuk memulai menulis ini disebabkan oleh kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan oleh guru karena kekurangtepatan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Belajar yang diberikan guru hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan tentang sastra yang hanya bersumber dari buku paket. Misalnya dengan pembelajaran model ceramah yakni dengan hanya mengarahkan peserta didik menulis puisi berdasarkan tema yang diberikan, peserta didik kurang memahami dan kurang termotivasi untuk belajar menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi dapat berjalan dengan baik apabila guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada peserta didik untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan strategi itu pula, peserta didik mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar dengan memanfaatkan potensinya secara maksimal.

Oleh karena itu, dalam penulisan ini, penulis tertarik untuk memperbaiki pembelajaran yang telah penulis lakukan dengan membuat metode pembelajaran yang dianggap lebih baik, yaitu model Akrostik.

 

 

b. Permasalahan Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, rumusan masalah dalam Best Practice ini adalah:

 1. Bagaimana strategi untuk melejitkan keterampilan menulis puisi peserta didik dengan menggunakan metode Akrostik di kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung?

2. Bagaimana hasil yang dicapai peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung dalam keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode akrostik?

 

 c. Strategi Pemecahan Masalah

 

Comments

Popular posts from this blog