LOMBA BEST
PRACTICE SMANTAN TAHUN 2024
METODE AKROSTIK
UNTUK MELEJITKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS PUISI
A.
Pengantar
Alhamdulillah Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmad dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun best practice yang berjudul “METODE
AKROSTIK UNTUK MELEJITKAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENULIS PUISI kelas XII di
SMAN 1 Tanjung”
dengan baik. Tak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala SMA Negeri 1 Tanjung yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan pengamatan dan penulisan best
practice ini. Tak lupa ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
peserta didik kelas XII yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Penulis menyadari bahwa best practice ini tak luput dari
kesalahan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk menjadikan best practice ini lebik baik. Semoga tulisan ini bermanfaat
bagi pembaca. Amin.
B. Masalah
a. Latar Belakang
Masalah
Keterampilan menulis adalah sebuah
keterampilan yang memiliki tingkat kesulitan paling tinggi dibanding
keterampilan menyimak, membaca dan keterampilan berbicara. Keterampilan menulis
adalah sebuah keterampilan yang harus diajarkan dan dikuasai oleh peserta didik
di tingkat SMA (Sekolah Menengah Tingkat Atas). Melalui keterampilan ini peserta
didik dapat menuangkan ide, pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis.
Penuangan
ide, pikiran, dan perasaan ini dimaksudkan agar peserta didik mampu dan
terbiasa untuk mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya. Peserta didik bisa
menuangkan pikirannya melalui menulis kreatif.
Manfaat dari menulis kreatif ini
banyak manfaatnya yang akan dirasakan oleh peserta didik maka seharusnya peserta
didik menulis menjadi kegiatan yang bisa dinikmati oleh peserta didik. Namun,
kenyataan menunjukkan bahwa menulis masih menjadi kegiatan yang sulit bagi
peserta didik. Tidak banyak ditemukan peserta didik di SMA memiliki kemampuan
menulis yang andal, khususnya kemampuan dalam menulis puisi.
Menulis puisi dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam mengapresiasi karya sastra. Hal ini berkaitan dengan latihan mempertajam
perasaan, penalaran, dan daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar. Kenyataan di lapangan menunjukkan banyak peserta didik yang
belum mampu melaksanakan kegiatan tersebut secara maksimal.
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengajar di SMAN 1 Tanjung di kelas
XII dalam kompetensi dasar menulis puisi, penulis menemukan bahwa puisi hasil
karya peserta didik kurang bagus. Kelemahan peserta didik sangat variatif
seperti puisi masih terkesan monoton dan terlalu singkat. Berdasarkan
penelitian menurut Herlina, dkk. yang menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam
menuis puisi disebabkan karena adanya peserta didik kesulitan untuk menuangkan
ide atau gagasan, kurang mampu dalam menguasai bahasa dan kosakata dalam bentuk
tulisan, kurang minat dalam pembelajaran menulis puisi serta yang paling utama
adalah peserta didik kesulitan dalam memulai menulis. (Kesulitan
Siswa Sekolah Dasar dalam Menulis Puisi Ina Fitria, inafitria086@gmail.com, (0)
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia Machful Indra )Kurniawan,
machful.indra.kurniawan@umsida.ac.id, (1) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo,
Indonesia).
Kesulitan untuk memulai menulis
ini disebabkan oleh kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan oleh guru
karena kekurangtepatan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran. Belajar
yang diberikan guru hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan tentang
sastra yang hanya bersumber dari buku paket. Misalnya dengan pembelajaran model
ceramah yakni dengan hanya mengarahkan peserta didik menulis puisi berdasarkan
tema yang diberikan, peserta didik kurang memahami dan kurang termotivasi untuk
belajar menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi dapat berjalan dengan baik
apabila guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan
peluang kepada peserta didik untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan
strategi itu pula, peserta didik mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu
belajar dengan memanfaatkan potensinya secara maksimal.
Oleh karena itu,
dalam penulisan ini, penulis tertarik untuk memperbaiki pembelajaran yang telah
penulis lakukan dengan membuat metode pembelajaran yang dianggap lebih baik,
yaitu model Akrostik.
b. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, rumusan masalah dalam Best
Practice ini adalah:
1. Bagaimana strategi untuk melejitkan
keterampilan menulis puisi peserta didik dengan menggunakan metode Akrostik di
kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung?
2. Bagaimana
hasil yang dicapai peserta didik kelas XII SMA Negeri 1 Tanjung dalam
keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode akrostik?
c. Strategi Pemecahan Masalah
Comments
Post a Comment