Pertemuan ke-8

Ayo, Komitmen Menulis di Blog

Jika kita jalani dengan serius dan sepenuh hati, maka kita akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga dan itu membuat bahagia tak bertepi.

~Dedi Dwitagama~ 

    Bismillah, hari ini, Rabu tanggal 25 Januari 2023 aktivitasku lumayan sibuk. Pagi dari jam 07.30 wita atau 06.30 wib (selisih 1 jam) aku harus mempersiapkan kegiatan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat kabupaten. Sebagai koordinator berkewajiban memfasilitasi semuanya. Semuanya. Mulai dari mepersiapkan bagaimana syarat dan ketentuan lomba, tata tertib, tata cara debat, sistematika, penilaian sampai pada penghargaannya. Tentunya, teknikal meeting sudah kita lakukan sehari sebelum hari H. 
    Antusias para suporter dan peserta sangat nampak ketika masuk ke babak penyisihan. Kita pilih juri yang berpengalaman, dari para pengawas Dinas Pendidikan. Bapak Efendi, M.Pd, Nasrun, M.Pd dan Bapak koordinator pengawas Kabupaten Lombok Utara, Bapak M. Hakam Yamin, M.Pd.
    Final selesai tepat pukul 16.00 wita, dengan hasil yang sangat memuaskan, binanku berhasil meraih Juara 1. Lomba ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun SMA tercintaku, SMA Negeri 1 Tanjung ke-34. Selamat Ulang Tahun SMAku, inilah hadiah dariku. 
    Belum selesai rasa penatku, jam 19.00 wib, atau jam 20.00 wita aku harus ada di depan komputer. Ada kelas KBMN malam ini. Walau agak capai tapi aku antusias karena materi malam ini tidak kalah menariknya dengan pertemuan sebelum-sebelumnya. 
    Pak Sigid, PN, S.H. sebagai moderator mengawali pertemuan dengan mengucap salam. Tak seperti sebelumnya, kali ini pertemuan lewat zoom, sehingga tampak wajah moderator dari layar kami.  "Assalamualaikum, semoga Bapak Ibu sehat"  sapanya. Tak berapa lama keluarlah narasumber.



    
Drs. Dedi Dwitagama, M.Si narasumber malam ini langsung menyapa "apa suara saya jelas.." Ya, jelas, Pak. Kata sang moderator, yang lulusan KBMN juga. "Kita bersyukur kita sehat-sehat. Saya juga merasa terhormat karena tim Omjay memberi saya topik Bagaimana Menulis di Blog. 


    Narsum adalah seorang blogger. Blogger yang konsisten menulis sejak mengenal dunia blog tahun 2005. Ketika itu adek terkecilnya, Agus Sampurno bersilaturrahmi ke rumahnya. Agus Sampurno pemilik blog guru kreatif. Dari cerita serius adeknya tentang tren blog di dunia, ia merasa terprovokasi dan langsung mempelajari tentang blok. Blog pertama Pak Dedi adalah Principal & Trainer 1st edition. Selanjutnya Trainer Kita dan Blog Pendidik. Dari kegiatan inilah beliau menerima anugerah  e-learning award 2008 dari Pustekkom Depdiknas.
 
    Adapun target utama pelatihan malam ini adalah menginspirasi peserta agar terus menulis. Fokusnya bagaimana agar penulis bisa konsisten untuk menulis. 
    Bermula dari menceritakan seorang profesor. Profesor tersebut beliau adalah seorang dosen. Jika dilihat dari gelar pasti semua akan sepakat bahwa beliau adalah orang hebat.  Ketika searching di google tak ada satupun nama profesor tersebut. Padahal siapa yang bilang beliau tidak hebat jika memberi kuliah di kampus. Semua mengatakan pintar....jelasnya membuka wawasan kepada peserta KBMN malam ini. 
    Semuanya ada di google. Berita apapun yang kita cari ada. Tapi mengapa nama profesor itu tidak ada. Mengapa bisa seperti itu? jelasnya. Karena tidak meninggalkan jejak. Tidak menulis.

Kita harus menjadi produktif. Artinya mendatangkan. Bisa memberi hasil, manfaat. Jika kita aktif, maka pekerjaan yang mencari kita. "Anda di sini adalah hebat. Tidak semua ikut kegiatan semacam ini. Karena di luar sana banyak orang yang berpikir minimalis. Gak mau repot. Cukup pakai seragam saja. titik. Jelas Pak Dedi.
    
    Ingat dengan peribahasa Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Inilah peribahasa yang sering kita dengar yang artinya manusia akan diingat karena jasa-jasanya atau kesalahan-kesalahannya. Perbuatan ini akan tetap dikenang, baik atau buruk. Nah bagi seorang blogger seperti Pak Dedi blogger mati meninggalkan tulisan. Apalagi tulisan-tulisan itu bermakna bagi orang lain. Terbayang kan warisan pahalanya...

    Apakah kita ini terlalu serius? sampai tak punya waktu buat diri sendiri. Tidak produktif. Hanya berpikir mana RPP, mana Bahan ajar? Sekarang zaman sudah berubah. Menjadi guru harus kreatif. Jika ingin kreatif, jadilah guru produktif.  Bagaimana caranya? Melakukan sesuatu. Apa sesuatu itu, menulis. Jika guru produktif, maka guru akan percaya diri. Percaya diri karena kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Yakni dengan menulis di blog, atau Ngeblog.

     Ngeblog adalah kegiatan di luar kegiatan pokok sehari-hari. Sama dengan halnya dengan tugas pokok kita sebagai seorang guru, yakni mendidik dan mengajar anak negeri. Jika kita jalani dengan sepenuh hati, maka kita akan mendapatkan banyak hal yang tak terduga. Dan yang tak terduga itu membuat bahagia yang tak bertepi. Begitu juga dengan blog yang kita buat. Jika kita seriusi dengan rutin membuat tulisan, foto, video, atau apa saja maka kita akan menikmati hasil yang tak terduga. Orang bijak mengatakan bahwa proses tak mengkhianati hasil. Mari mulailah berproses Sahabat..


Comments

  1. Waah bagus bu..mengalir
    https://lasendrada.blogspot.com/2023/01/menulis-ya-menulis-aja.html

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog