Pertemuan ke-10
Jangan mengenalku, nanti kecewa! itu judul blog sang narsum. Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Jangan Mengenalku, Nanti Kecewa!",
"Bapak/Ibu Guru Hebat... Pada kesempatan malam ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Malam ini saya akan berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata" Sapanya memulai pembicaraan.
Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor 088809405468. Waktunya sampai 19.30 WIB, ya." pintanya.
Tips menulis cerita fiksi adalah : 1)mengambil tema yang kita sukai dan kuasai, 2)eksplorasi konsep, 3)ruang kolaborasi, 4)demonstrasi kontekstual, 5)elaborasi konsep, 6)koneksi antar materi.
1. Mengambil tema yang kita sukai dan kuasai katanya menanggapi pertanyaan peserta. Wah! Ternyata luar biasa sekali pengalaman Bapak/Ibu Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen, outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll. Dari pengalaman-pengalaman Bapak/Ibu tersebut.
2. Eksplorasi Konsep. Menulis fiksi syarat pertamanya adalah komitmen dan niat kuat untuk menulis.
Lewat konten yang telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Aku Malas Belajar Menulis Fiksi!", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/sudomo_s.pt./63d67f1f260a114c0c441c03/aku-malas-menulis-cerita-fiksi?page=3&page_images=1menceritakan tentang seorang guru yang ingin belajar menulis cerita fiksi. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com.
"Baiklah, Bapak/Ibu. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu" lanjut narsum.
- Hal-hal penting materi malam ini adalah: Pertama, fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam. Kedua flash fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist. Ketiga Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis. Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
3 | Ruang Kolaborasi. Pada alur ini saya berikan beberapa kalimat, silakan Bapak/Ibu lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf nanti di dalam resume, ya. Katanya meminta.
4 | Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan Bapak/Ibu menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.
Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan Bapak/Ibu menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja.
Bapak/Ibu boleh juga menambahkannya di dalam resume nantinya. Tidak dilarang juga, Bapak/Ibu hanya mengingatnya dalam pikiran, kok.
5 | Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan tanya jawab.
Bagaimana Sahabat, simpel sepertinya teori menulis cerita fiksi itu, rasanya hidup ini menjadi lebih indah jika apa yang kita rasakan dan alami dituangkan dalam bentuk tulisan. Tulisan yang membawa makna.
Sesi Tanya Jawab.
1. Tanya: saya Evridus Mangung, Peserta KBMN 28. cerita fiksi adalah cerita yang didominasi oleh daya imajinasi pengarang. Pertanyaan adalah adakah latihan khusus agar daya imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah karya fiksi?
Jawab: : Terima kasih, Pak Evridus. Terima kasih pertanyaannya. Pertanyaan yang luar biasa. Saya pribadi tidak pernah melakukan latihan khusus. Latihan khususnya adalah dengan terus konsisten menulis. Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam kondisi apa pun.
2. Tanya: Saya Ibu Umatun dari Magelang.sy sudah buat cerita tentang ibuku.juga tentang almarhum ayahku .apakah itu juga sdh betul? Saya masih pemula.jadi mohon penjelasan tentang bagaimana tips menulis cerita fiksi.Maturnuwun
Jawab: Terima kasih untuk pertanyaannya, Ibu Umatun. Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.
3. Tanya: Banyak yang mengalami hal sama, Pak. Itulah pentingnya membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur.
4. Tanya : Pertanyaan: Bagaimana cara membuat outline?Walaikumsalam, Bu Rinrin. Berikut penjelasan terkait outline:
- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5. Tanya: Bagaimana kiat mudah membangun alur atau plot cerita fiksi?
Jawab: 1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang ingin digunakan;
2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang meliputi Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending.
Comments
Post a Comment