Selamat Datang Tahun Baru 2023
Tahun baru bagi sebagian orang sangatlah penting. di anataranya adalah sebagai bahan untuk perenungan diri. sebagai pembelajaran. sebagai pengalaman. sebagai guru yang baik. Tak ada kata terlambat untuk mengubah diri yang lebih baik. jika tahun kemarin banyak ujian dan cobaan yang kita lalui, maka semoga tahun ini buah dari kesabaran itu yang terjadi pada tahun ini.
Yah lewat moment tahun baru inilah kita introspeksi diri. Muhabasah diri. Tujuannya adalah untuk mengukur seberapa sukses kita menapaki dunia ini selama satu tahun. Seberapa besar manfaat kita untuk orang lain. Seberapa karya yang sudah kita buat. Apakah kita termasuk yang merugi atau yang beruntung. Apakah kinerja kita menuju kemajuan atau sebaliknya. kemunduran.
Berdasarkan hal ini apakah hasil evaluasi kita. Apakah yang akan kita perbuat untuk satu tahun mendatang. baik dalam jangka tahunan, bulanan, mingguan, ataukah harian. Hal ini kita lakukan karena ada pepatah "Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka merekalah orang-orang yang sangat merugi"
Atas dasar itulah kita harus mulai merencanakan apa yang harus dilakukan. Hal-hal yang akan kita lakukan itu sangat signifikan dengan prinsip hidup kita. Apa prinsip hidup kita. Apa kira-kira tujuan akhir hidup kita. inilah yang akan mendasari bagaimana kita melangkah menuju satu satu tahun ke depan.
Pertama, Bertaqwa kepada Allah. Bertaqwa ini mengingatkan kita bahwa hidup itu sebenarnya tidak sekedar hidup, tetapi semuanya akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Kedua, Menahan Jiwa. Orang yang sukses adalah orang yang selalu dapat menahan jiwa untuk tidak melakukan hal-hal yang maksiat dan pekerjaan yang tidak bermanfaat. Sebaliknya orang yang lemah adalah orang-orang yang tidak bisa menahan dirinya dan selalu mengikuti hawa nafsunya.
Ketiga, Bermanfaat. Kata bermanfaat disini tidaklah menuju ke arti yang besar, misal harus menjadi seorang ustadz atau ustadzah, ataupun kyai. tetapi apa kira-kira yang bisa kita perbuat dengan profesi kitra masing-masing. Misalnya saja, saya seorang guru di sebuah SMA. Saya akan menanamkan pentingnya jujur kepada siswa melalui tausiah kecil yang bisa dilakukan selama lima menit sebelum pelajaran di mulai. terbayangkah jika hal ini kita lakukan sedikit demi sedikit, ini akan bermanfaat untuk murid-murid kita?....
Comments
Post a Comment